Tidak tahu judulnya
Ajeng
Tanpa judul
Pernah, Lalu hilang
Siapa kita?
Sedang kita tak lagi sama-sama peduli
Kamu sedih bukan, Nisa?
ARA
Malam adalah temanmu
Cerita yang telah pergi
Katamu
Selesai
Genggamnya tak lagi ada
Sebab matamu
Katakan ke Ayahmu, Aku bukan pekerja berseragam maupun pegawai negeri
Hatiku bimbang tak karuan
Ku tak terkenal tak terpandang
Dan tak banyak uang
Oh hidup cuman pas-pas an
Untuk anakmu pasti kulebihkan
Selalu kuberi lebihkan
Demi kebahagiaan anakmu TUAN!
Duh ratna!
Bilang pada ayahmu atau tuanku itu!
Aku bukan PNS yang pulang sore
Dengan haha hihi seperti kerja dimimpi
Inilah nyanyianku
Jiwaku remuk terteror
Katanya Ayahmu horor!
Meski hidup memang keras
Muncul dari mulut bapak ojek
Yang menyeruput kopi
Dengan rokok surya ditangan kirinya
Aku pikirkan setiap kata-katanya
Memang benar!
Kita penuh keluh, Kita tak suka berbau resah
Kita sama ingin enaknya, Memang benar!
Kau tantang dulu hidup
Tapi ragamu sangat kecil dan ciut
Kau putar balik kembali ke singgahsanamu
Ah sial! Aku tak melakukan apapun
Memang Hidup ini keras!
Aku kemana saja?
Duh gusti aku bertanya kepada diriku sendiri
Ku memelas dipojok kamar
Ku tak pandai, lebih baik bunuh diri
Tapi tuhan lebih murka ketikaku menyerah
Kunikmati saja dijalur indie
Ouh gusti kuingin menjadi pusisi
Maupun penyair puisi
Yang penting kuresahkan melalui karya
Yang penuh kebebasan
tag:puisi, puisi sedih, puisi kemerdekaan, puisi indonesia, puisi romantis, puisi chairil anwar, puisne, puisi rindu, puisi perpisahan, puisi ayah, puisi ada apa dengan cinta, puisi alam, puisi anak, puisi adalah, puisi alam lyrics, puisi alam chord, puisi aan mansyur, puisi anggia, puisi a samad said guru, puisi a samad said tentang cinta, puisi a samad said tentang melayu, puisi a samad said hidup bersama, puisi a aziz deraman, puisi a ghafar ibrahim, puisi a samad said tentang kehidupan, puisi a.a navis, a samad said puisi merdeka, puisi buat pacar, puisi boy candra, puisi berantai, puisi bahasa inggris, puisi bahasa jawa, puisi berantai lucu, puisi baru, puisi bahasa sunda, puisi berantai 3 orang, puisi b.inggris, puisi b jawa, puisi b indonesia, puisi b sunda, puisi b.inggris dan artinya, puisi b.inggris tentang guru, puisi b.inggris tentang ibu, puisi b.inggris tentang sahabat, puisi b.arab, puisi b indo, puisi cinta singkat, puisi chord, puisi cinta untuk kekasih, puisi cinta sedih, puisi cinta lirik, puisi chairil anwar aku, puisi cinta kahlil gibran, puisi c, puisi c anwar, puisi c anwar aku, chord c puisi, puisi c70, contoh puisi c, puisi c. noer, puisi dilan, puisi doa, puisi diponegoro, puisi dalam bahasa inggris, puisi diam, puisi dian sastro, puisi dear nathan, puisi dan lagu, puisi dee lestari, puisi djoko damono, puisi d zawawi imron, puisi d zawawi imron ibu, puisi d zawawi imron celurit emas, puisi d zawawi imron alif, puisi d zawawi imron madura akulah darahmu, puisi d kemalawati, puisi d, puisi di film roman picisan, puisi di malam hari, puisi emha ainun najib, puisi elegi, puisi english, puisi esai, puisi egois, puisi embun, puisi epigram, puisi erti hidup bererti, puisi ego, puisi emosi, puisi e, puisi e ktp, ebook puisi, ebook kumpulan puisi, chord puisi e, contoh puisi e, ebook apresiasi puisi, e jurnal puisi, piusi fuel management, piusi f00332b00, piusi fuel management systems
Katanya aku kafir
Sore itu waktu Ia mati
Ia menanti Kepalsuan
Kerongkongannya serak
Ia habiskan hari dengan menggenggam miras
Letih, Sungguh letih
Ia menanti kekasih
Yang tak kunjung menemui
Ia habiskan bersama minuman keras
Ia katakan, Mana mirna?
Kepada orang asing yang berlalu lalang
Mirna oh kasihku yang datang di jingga
Matanya terpejam dalam hiburan malang