Buka Pikiran


-Toleransi Beragama.
(Part 1)

Mungkin beberapa dari umat beragama, ada, ada yang tahu, ada yang tidak tahu, ada yang benar-benar tahu, dan ada juga yang tidak pernah tahu, atau mungkin juga malah tahu tapi menghiraukan hal ini, Toleransi beragama, pemikiran ini dari seseorang yang berusia 20 tahun, yaitu saya.

Dimana saya mengobservasi dari beberapa teman yang memiliki keyakinan yang berbeda dengan saya lalu bagaimana ia dulunya pernah istilahnya mungkin dihina dan dilecehkan karena memiliki keyakinan berbeda.

Sekali lagi, mungkin ini adalah pembahasan yang bisa jadi membuat berpikir bahwa kita bisa lebih saling menghargai dengan keyakinan orang masing-masing, tidak memperkosa pemikiran orang, yang orang tersebut mempercayai bahwa keyakinan yang ia miliki benar dan baik untuknya.

Mungkin kita tidak banyak tahu tentang pelecehan keyakinan yang terselubung didalam gang-gang, disekolahan, kantor atau malah didepan umum. Apakah agamamu, agama mereka, agama kita mengajarkan perselisihan, permusuhan?

tentu banyak yang bilang bahwa agama tidak mengajarkan seperti itu, yang seperti itu hanya pemikiran seseorang yang terlalu over dalam; mendengarkan pemukanya yang berteriak-teriak dalam memberikan ceramah lalu menelan mentah apa yang diceramahkan tanpa dijelaskan oleh si pemuka tersebut, lalu bisa jadi mereka terlalu over dalam menyikapi sebuah hal, yaitu terlalu kencang hingga lupa kanan kiri ada umat beragama lain, seperti halnya truk yang menerobos jalan yang penuh dengan pengendara lainnya, maksutnya adalah dia memiliki pemikiran yang sangat lurus, tajam hingga ia percaya bahwa keyakinan yang lain adalah pemahaman yang salah, padahal jika kita tarik kembali dengan sebuah hal yang luas/universal, pada dasarnya orang tercipta berbeda-beda bukan?

Nah, bagaimana dengan pemikiran? banyak yang berbeda bukan?
lalu pemikiran yang baik adalah pemikiran yang tetap pada lingkaran batasnya, tidak terlalu over hingga keluar jauh dari batasannya.

Mungkin ada beberapa cerita yang sama halnya dengan cerita ini.

Aku bertanya kepada teman saya, tentang apa yang pernah terjadi ketika kamu memiliki keyakinan yang berbeda dilingkup yang kebanyakan orang-orangnya memiliki keyakinan yang rata-rata keyakinannya sama. Ini dilingkungan pendidikan dimana mayoritas tahu toleransi beragama itu sangat harus diterapkan, tapi dilingkungan ini dia mendapat perlakuan yang sangat kurang menghargai dirinya, malah yang melakukan ini adalah kepala sekolah tersebut, Ia diintimidasi, pernah sewaktu dulu ia dipanggil untuk menghadap kepala sekolahnya, ia didiskriminasi begitu tajam, karena memiliki keyakinan yang berbeda oleh yang seharusnya memberi contoh untuk melakukan toleransi agama namun ia malah memperkosa pemikiran teman saya, bagaimana dengan hal yang sangat-sangat, mungkin bisa dibilang ini hal diskriminasi yang sangat parah, dimana ia dipojokkan oleh kepala sekolahnya sendiri, bagaimana bisa lagi dibilang "Kepala Sekolah" jika ia memiliki kelakuan yang sangat rendah ketimbang seorang bocah, mungkin lebih rendah dari seorang bocah, dan mungkin otaknya sudah mati hingga tidak bisa menghargai orang lain.

Perilaku over ini yang terus berkembang di negara yang kita sayangi ini, mungkin kalian berpikir sekeliling kalian damai, tapi lebihlah peka dan lihat sekeliling dengan jeli masih banyak diskriminasi yang terjadi. Dan jangan samakan peraturan kita dengan negara lain, berposisilah, beradaptasilah dan berpikirlah, kita memilki undang-undang yang jelas berbeda dengan negara lain.

Toleransi beragama kali ini ditunjukkan kembali oleh teman saya, dimana ia berbeda keyakinan lagi dengan saya, saya tidak bertanya namun saya melihat secara langsung, dimana ia memberi tumpangan ke tetangganya untuk ke tempat ibadah, mungkin hal-hal kecil inilah yang patut dicontoh, bukan seberapa besar kalian harus melakukan namun seberapa niatmu menghargai orang lain dalam memiliki keyakinan, kita dinegara yang sama, tinggal ditanah negara yang sama, dimana toleransi beragama sangat dijunjung tinggi, namun kadang malah mulai ada yang mengikis hal tersebut.

Dari part ini, kita tahu toleransi agama adalah hal besar yang mulai terlupa, bukan terlupa melainkan dikikis oleh antek-antek yang memiliki pemikiran over, jadilah seseorang yang mulai menghargai perbedaan entah apapun itu, tetaplah lakukan kebaikan tersebut.

Lalu pertemanan yang baik adalah pertemanan yang kau tak menanyakan keyakinan temanmu, keyakinan adalah hal privasi, kau tak perlu menanyakan sedemikian rupa identitasnya, asal dia baik, bukankah kau juga harus membalas baik.

Sekian dari part ini, apabila ada kata atau hal yang tidak berkenan, mohon maaf sebesar-besarnya.

Dan mohon maaf apabila saya tidak menyebutkan nama agama, melainkan menggantinya dengan keyakinan, saya tidak ingin menjadi seseorang yang dikira berkubu pada suatu agama.

Buka pikiranmu. Untuk menjadi hal yang baik lagi.

Tag:openmind, diskusi, bukapemikiran, toleransiberagama, agama, pemikiranterbuka

No comments:

Powered by Blogger.