Siapa?

(Buka Pikiran)
Part II

   Siapa? Pernahkah kalian bertanya tentang diri sendiri, tentang siapa kita didalam sebuah kerumunan, disebuah lingkaran dan disebuah kawanan? Mungkin kalian pikir, kalian sudah menyatu dihadapan mereka, dengan canda tawa, dan mungkin kalian berpikir telah diterima dilingkaran pertemanan temanmu, tapi itu sebatas dihadapanmu saja, kau tidak tahu dibelakangmu mereka menjadi apa, dan membicarakanmu dengan senikmat apa, dengan semanis apa, dengan sepahit apa mereka mencibirmu.

Ketika kau sudah berpikir kau menemukan sebuah tempat untuk bertukar, berbagi dan saling berdiskusi tentang pikiran-pikiran yang membuatmu bertanya-tanya, kadang kau sudah berpikir dan senang menemukan tempat yang menurutmu sebuah naungan untuk berkiprah didunia pertemanan, aku tidak menyalahkan dengan hal salah, namun bisa jadi mereka dihadapanmu seperti setuju dengan pikiranmu namun dibelakangmu kau sedang didiskusian karena, mungkin sebuah pemikiranmu yang tidak seragam dengan kawanan domba, dengan segerombolan orang yang tersenyum diawal, fuck it. Kau ditipu, memang lucu membicarakan hal seperti ini. Aku tidak membela anda dengan membuat artikel seperti ini, aku hanya ingin membuat kalian berpikir, bahwa kau harus memberi otak kalian kepada kumpulan tersebut memastikan dia menerima dengan lapang atau menipumu dibalik senyuman, kau harus pandai dalam hal seperti ini.

Katanya, Kau harus menerima apa adanya, dan katanya lagi jika berteman jangan memilah atau memilih karena kau akan dibilang kau adalah seorang pemilih, Suck it. Kau tak perlu mendengarkan katanya, kau hidup untuk pilihan, jadi kau harus tau mana yang baik, mana yang tidak baik untukmu. Kebanyakan jika mereka sudah mendewai sebuah materi mereka akan dengan tingginya; Saya dewa kata, Saya dewa pikiran, Saya dewa hutang. fck about it, seharusnya kalian tidak perlu mereka yang seperti itu, atau paling tidak jauhi mereka lambat laun akan menjadikanmu musuh haha.

Kau tak perlu mencari-cari siapa kalian diantara kerumunan, jika mereka adalah kerumunan yang baik mereka akan langsung menikam dirimu didepan. seperti itu yang dilakukan serigala, langsung menerkam didepan. Jadi kalian tak perlu risau mencari-cari siapa kalian diantara kerumunan tersebut, kalian ya kalian tak perlu bingung, jadilah seperti apa yang kalian inginkan dan bodo amat. Lakukan jika itu tidak meresahkan seseorang sekitar, dan jika itu baik terus lakukan. Jangan menjadi benalu diantara lingkaran hidupmu, benalulah untuk dirimu sendiri agar kau bisa ingat kau memang meresahkan untuk dirimu sendiri.

Siapa?!
Siapa?!
Dan Siapa?!

Kalian ya kalian, jangan tanya lagi siapa, selama kalian memberikan hal yang baik ya hasilnya baik, tapi jika dibalas buruk mereka mungkin adalah sosok dewa diantara kerumunanmu yang tidak peduli kau pernah besikap baik kepadanya, malahan semakin kurang ajar, ya bagaimana lagi? hal yang buruk yang harus disingkirkan dan dipelajari kembali agar tidak terulang, tidak perlu dendam karena kalian tidak akan habisnya melawan sosok dewa pemikiran, jadilah standart tak perlu lebay dikerumunan, asal kau melakukan baik kenapa tidak.

Tak perlu kau tanya lagi dirimu siapa, jadilah dirimu, kau, dirimu dan untukmu.

-Part II selesai.
Maaf apabila ada kata yang menyinggung lucu. Hanya untuk orang-orang tidak waras, yang memiliki pemikiran biasa bukan dewa. Ingat itu, ingat.

Silahkan membagi pemikiran anda dikolom komentar tentang part II ini.
Tag:openmind, diskusi, bukapemikiran, toleransiberagama, agama, pemikiranterbuka

No comments:

Powered by Blogger.